01 September 2015

Wakaf, Sebuah planning

Kalau mau mengikuti pemikiran ibu, lahan kami mau disedekahkan separau. Niatan mulia bila wakaf itu terwujud.

Disisi lain, rasanya sungguh berat. Melepas warisan ayah yang telah kami rintis sejak awal. Mulai hutan menjadi lahan.

Sampai kini bahasan itu membeku tak terusik. Bukan malas memulai lagi. Menunggu waktu dimasa depan semua kondisi lebih terasa membaik.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.

Followers