30 November 2015

Kesemrawutan Ronda Malam

Bagi kami, dengan dijalankannya kegiatan ronda malam mampu memberikan dampak positif.

Kita telah jelas merasakan hal itu

Dahulu sering terjadi gangguan keamanan. Terutama ulah orang orang mabuk. Pemalakan, penodongan maupun keributan yang memekakkan telinga.

Ronda di jalan srikaya, sejatinya menjadi pelopor bagi ronda di tempat yang lain. Bukan hanya sekelurahan saja. SP lain pun terinspirasi oleh kami.

Sejak bulan Februari ronda aktif disini. Sudah 10 bulan berlalu. Banyak konflik terjadi  dan teratasi.

Kini, ketika kami ingin didukung oleh pemerintah. Terutama ketua RT. Amanah sudah kami serah, kembalikan. Kami hanya orang biasa, warga biasa, yang peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Sampai kini, sudah seminggu. Entah apa motifnya. Pengemban amanah tersebut jelas tidak lebih baik dari sebelumnya.

Kami yang orang biasa, masih lebih baik dalam urusi ronda malam.

29 November 2015

Bunga Warna Kuning

Romantis. Melintasi jalanan yang di tepiannya tertanam pohon bunga itu. Selain teduh, dikala berbunga. Harummu wangi. Bunga banyak berwarna kuning berguguran.

Bunga itu ada di jalan menuju Airport Mozez Kilangin. Setelah makam. Ada juga di Jalan Charitas. Dulu juga ada di depan rumah.

Memori indah tentang Bunga itu. Kembali menyeruak. Very Romantic!

Angsana...

Dia Yang Tak Ku Ketahui Namanya

Well, ini tulisan akan ditulis berhaluan galau padahal sejatinya penulis merangkainya dengan datar ekspresi. Hhe

Kerudungnya panjang dan lebar, ciri khas ukhti muslimah.
Ia tinggal di rumah saudaranya. Sebuah keluarga yang tampaknya taat beragama.

Bibi Az, sapaan dirumahnya. Saya tidak tahu nama aslinya.
Tubuh itu tinggi, untuk ukuran wanita Indonesia. Mungkin 158 cm. Tapi ia kurus, mungkin ia rajin puasa sunnah. Atau melakukan diet seperti gaya hidup wanita kekinian.

Rutinitasnya adalah sebagai guru ngaji di TPQ, setiap sorenya. Lebih sorenya kadang sliweran ke arah barat.

Pernah saya melihat ke arah toko sayuran. Pernah pula melihatnya ke arah pasar di sore hari. Kabar burung, ia kerja juga sebagai guru bahasa Indonesia di salah satu SDIT.

Masuk akal, kalau pulang kerja gak sempat masak soalnya harus ngajar mengaji. Ini duga duga saja loh. HHe.

Saya tidak tahu nama aslinya  siapa.
Setiap pertemuan, selalu saja rupanya dingin biasa saja. Kayak orang gak kenal.

Pernah kami ngobrol dalam rangka memohon beliau menjadi juri lomba kemerdekaan. Obrolan serius tanpa hal romantis. Flat.

Pernah saya melihat, ketika membagi daging qurban, melalui celah cendela rumah. Ia bercengkrama lepas dengan seorang perempuan. Oh ya, dia tinggal bersama kakaknya. Mungkin yang pria, atau perempuan itu.

Kemungkinan kecil, jika 2 keluarga bersatu dalam satu atap. Pasti dia masih lajang. Eh gueh ngarep nih. Wkwk

Hal terindah, saat dia tersenyum ceria. Kepada kami berdua. Saya dan Ibu T di pinggir jalan sedangkan dia lewat dengan sepeda motor. Oh betapa cantik. Anggun.

Disitu kadang saya merasa GR. Hmm padahal lain dari itu. Pertemuan yg lain dia gak pernah senyum kepada saya.

Untukmu yang namanya gak saya ketahui. Cici? Hehehe entahlah

Untukmu yang menarik minat seorang pemuda. Semoga aja engkau belum bersuami apalagi janda.

Gadis, siapa namamu kah?* lol

Telinga Tiba-Tiba Sakit Saat Bangun Tidur

Pengalaman pribadi saya sendiri. Suatu ketika, hari masih malam tetapi tiba-tiba saja saya terbangun dari tidur.

Telinga saya terasa sakit begitu hebat. Semacam ada bunyi kresek kresek dan rasa sakitnya muncul berkala.

Agak panik memang sebenarnya ini apa. Lalu, coba saya kondisikan supaya pikiran agak tenang. Terlihat di sekitar tempat tidur ada beberapa semut kecil.

Dugaan pertama, pasti ada semut yang masuk ke dalam lubang telinga dan beraksi menyakiti saya. Hhe

Langsung saja, inisiatif berbaring miring dan menuang minyak cap tawon secukupnya. Sejenak rasa sakit yang telah tiba -tiba muncul tadi hilang.

Beriringan dengan rasa hangat menjalar di dalam telinga. Terasa nyaman, masalah terselesaikan.

*ikhwal pembayun*

15 October 2015

Sayang Ibu

Katanya kata cinta gak harus diucapkan. Bisa ditunjukkan dengan perbuatan. Apakah hal itu kini masih relevan ?

Siapa sih yang tidak sayang pada Ibunya ?
Siapa orangnya, bila apa yang dipikirkan gak sejalan dengan yang diucapkan?

Bagaimana caranya, mengucapkan, "Aku Sangat Sayang Ibu?"
Apakah dengan kata yang sama seperti itu?

Ya, Tahun ini kami sudah tidak ditemani Bapak. Beliau wafat karena sakit. Orang tua yang harus kami jaga, Hanya Ibu.
 

Followers