Seorang kawan saya, dengan menggebu-gebu memberitakan kepada kami soal beasiswa dari salah satu bank swasta di Indonesia. Katanya, peminatnya di fakultas sedikit dan hari ini batas akhir pengumpulan berkas. Dia juga mengatakan bahwa beasiswa yang ditawarkan lumayan besar nominalnya dan syarat pengajuannya harus menyertakan surat keterangan miskin.
Saya menimpali,
"Bapak saya kan PNS, apa kata dunia jika saya mengajukan surat miskin?".
Langsung saya merasakan ada dorongan kecil di kepala dari arah belakang. Rupanya ada yang tidak setuju dengan ucapan tadi. hehehehe.
Saya ingin menjelaskan, bahwa dalam rutinitas kita ada banyak sekali hal-hal yang tidak kita sadari telah melampaui fungsi akal sehat kita. Saya mencermati hal ini dari pandangan Pak Dahlan Iskan, Menteri BUMN RI. Dulu tatkala Beliau mendamprat layanan Jalan Tol, saya ingat terus aksinya. Seharusnya, kita menggunakan jalan TOL untuk memperoleh layanan jalan bebas hambatan, Bukan malah menambah kemacetan. Mana akal sehatnya ?
Sama seperti TOL, beasiswa di Kampus juga seperti itu. Akal sehat atau logika yang diterapkan banyak yang tidak masuk akal. Setidak-tidaknya, logikanya belum masuk di akal saya.
Jika anak PNS bangga mengurus surat miskin. Jika anak orang mampu mengurus surat miskin. Mereka bangga dan tidak malu. Padahal, secara ekonomi keluarganya saya kira mereka mampu.
Apa mereka itu serakah ?
Apa hati mereka itu telah mati ?
Apa mereka ingin meringankan beban keluarga dengan cara tidak anggun seperti itu?
Saya kira saat ini sudah terjadi perubahan paradigma dalam segmentasi tingkat ekonomi masyarakat. Kita mengenal ada kalangan berekonomi bawah, menengah, dan atas. Sekarang bukan seperti itu lagi. Sekarang hanya ada Masyarakat berekonomi bawah dan atas. Hanya ada dua itu saja.
Dalam konteks masalah ini, apakah salah pemerintah yang gagal menyejahterakan rakyatnya atau salah Instutusi PTN yang tidak cermat menyeleksi atau salah Penyandang dana beasiswa yang tidak mau tahu dengan programnya atau memang pribadi-pribadi seperti kita ini sudah hilang akal, serakah dan tidak waras ??????
Saya berpendapat, sampai saat ini belumlah pantas saya mengurus surat miskin hanya untuk mendapatkan sedikit dana beasiswa.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.