Bapak,
Engkau kami hormati.
Engkau kami takuti.
Engkau kami junjung tinggi.
Itu kemarin... Itu Tidak hari ini.
Bapak,
Jerit kami karena luka darimu.
Kami berdendang dan menari frustasi.
Lihatlah anak-anakmu kini
Mereka,
Sudah lelah...
Mereka,
Sakit hati...
Mereka,
Menangis Bapak...
Walau mereka masih cinta rumahnya.
Mereka mulai mengerti, Bapak.
Politik Anda begitu Kotor dan Keji.
Mereka bilang,
"Bapak adalah seekor Monster".
Bapak merampas hak-hak kami.
Nama Anda sudah tercemar
Itu dapat dimengerti.
Engkau kami hormati.
Engkau kami takuti.
Engkau kami junjung tinggi.
Itu kemarin... Itu Tidak hari ini.
Bapak,
Jerit kami karena luka darimu.
Kami berdendang dan menari frustasi.
Lihatlah anak-anakmu kini
Mereka,
Sudah lelah...
Mereka,
Sakit hati...
Mereka,
Menangis Bapak...
Walau mereka masih cinta rumahnya.
Mereka mulai mengerti, Bapak.
Politik Anda begitu Kotor dan Keji.
Mereka bilang,
"Bapak adalah seekor Monster".
Bapak merampas hak-hak kami.
Nama Anda sudah tercemar
Itu dapat dimengerti.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.