Beri Sayang

Buah Matoa Kelapa

Wujud sayang selalu identik dengan bunga. Kali saya mengilustrasikannya melalui gambar yang lain, yaitu buah matoa kelapa. Sebuah jenis buah yang saya rindukan, lama sudah tidak merasakan. Gambar di atas saya terima dari pemberian Ayah melalui MMS. Saya tahu, itu adalah salah satu wujud kasih dari sayang orang tua kepada anaknya. Walaupun Mereka (Ayah, Ibu, Adek) dirumah sedang berbahagia juga tak lupa kepada Kami ( anaknya) yang jauh di pulau Jawa.

Seperti halnya cerita matoa di atas, saya pun memiliki sesuatu untuk dapat dibagikan kepada orang-orang terkasih. Berawal dari kesungguhan hati, bertabur emosi kemudian tertuang dalam alam pikiran dan berujung pada buah tindakan. Menyayangi seseorang, berarti menyayangi keseluruhan orang itu apa adanya. Artinya, kita harus memperhatikan, lingkungan fisiknya, Psikologisnya, Keluarganya, Ide besarnya, apapun, everything inside and outside of her.

Mencintai lain halnya dengan merusak. Harapan baru selalu muncul dalam sebuah hubungan. Kekurangan bukan alasan menjauhkan apabila masih dapat dirundingkan dan mencari solusinya. Akhir hubungan yang menyenangkan selalu menuai kesedihan. Kesedihan karena telah melalui banyak hal paling berkesan yg menyenangkan dan mungkin kesedihan karena tidak dapat melanjutkan cerita indah bersama lagi. Kesedihan terhadap adanya rasa rindu yang akan terjadi, dan segudang keinginan bernostalgia.

Setiap perjumpaan ada akhir perpisahan. Saya mendambakan hubungan yang bila dijalani menjadi moment yang kuat terekam dalam memori sebagai bagian dalam pengembangan dan pembesaran kualitas hidup saya dan dia. Bukan seperti kebanyakan cerita, Senang sedih di awal dan berujung kesedihan penuh dendam pada akhirnya. Untuk dirimu yang selalu terpikirkan, tidak pernah terbersit sekalipun dalam pikiranku untuk menyakitimu apalagi untuk memusuhimu. Inilah Saya apa adanya.