Aku menyesal kala itu tak sanggup memberi mawar putih sebelum ia pergi. Aku tak sanggup hanya untuk sekedar mengantar kepergiannya. Pikiran berkecamuk, hati terasa hampa, action gak ada. Hahaha. Kecewa pada diriku. Hari menjadi sukar tanpa ada dia.
Sekarang, Mendengar suaranya adalah sudah cukup menjadi bahagia untukku. Heh, dasar Wongayu. Dasar Orang Cantik...
Engkau masih dikagumi. Yang Kedua, bertahta di Nomor SATU.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.