07 October 2012

Annisa Ariyanti

Seminggu ini saya pulang ke Bringin, Salatiga, Rumah Budhe sebanyak 2 kali. Setiap pulang pasti sampai disana malam dan pagi hari saya sudah harus pergi ke Semarang lagi. Hari kamis kemarin, saya pulang dari Semarang jam 8:30 malam. Tiba di Rumah jam 9:30 malam. Pagi jam 5:00 harus ke Semarang lagi.
Hari Sabtu, jam 5:00 sore berangkat dari semarang dan tadi pagi sekitar jam 7:00 saya berangkat ke Semarang.

Apa yang saya lakukan ketika pulang?

Saya kalau pulang biasanya membawa sesuatu, entah itu kurma (pada waktu puasa), buah Pear, Kue Bandung. Oleh-oleh itu saya beli kalau ada budget dan kesempatan saja. hehehe

Sampai di Rumah, saya biasanya minta di buatin angetan. Apa itu angetan? Biasanya saya dibuatkan teh anget kesukaan saya. hehehehe. Ingat, teh anget bukan teh panas. Ketika tehnya masih panas, teh tidak saya minum. Saat teh mulai hangat, barulah saya minum. Kadang, saya biarkan hingga setengahnya dingin lalu saya minum. It is my style when i drink a tea. hehehehe ^^

Ada siapa saja di Rumah?

Rumah kami sebenarnya bukan rumah saya. Rumah itu adalah Rumah Budhe Yah dan Pakdhe Paimin. Ada juga Budhe Giyeng (adik Budhe Yah) yang numpang disana. Ada juga adik saya Annisa Ariyanti. Setiap malam minggu, Pakdhe pasti menginap ke rumah keduanya. Jadi saya selalu berharap, setiap malam minggu dapat pulang ke rumah Budhe. Kasihan, mereka perempuan semua di Rumah.

Tokoh kali ini.

Adik saya, terlepas dari masa kanak-kanak di masa lalu. Dahulu kami sering berantem, sering menjahili satu sama lain. Sejak Orang Tua kandung kami dan Si Bungsu pergi ke Timika lagi, keluarga Kusmiyanto terbagi menjadi 3 bagian. Ibu, Bapak, dan Miko di Timika, Annisa di Salatiga dan Saya di Semarang.

Kami merindukan masa-masa berkumpul seperti dulu. Namun apa daya, kondisi seperti ini yang harus kami hadapi dengan senyum sumringah. hehehehe. Senyum Sek Ah ^^ :) #Gaya DS Wongayu mode ON.

Adik perempuan saya harus mendapat perhatian penuh dari saya. Karena :
Dia perempuan
Dia Paling dekat dengan saya di Jawa
Dia berpotensi
Dia sangat saya sayangi

Alhamdulillah, kami tidak pernah lagi bertengkar. Saya perintah pun dia menurut. Nis, Tolong buatkan angetan. Langsung teh anget tersedia. Ah, sedapnya. Kadang juga saya minta dia antar pakaian ke tukang jahit, Cuci baju saya, beli obat, dan macam-macam.

Saya senang mengantar dia sekolah. Saya sedih karena sudah lama tidak lagi bisa mengantarnya ke sekolah. 
Saya juga pernah mencuci kan pakaiannya. Dalam keluarga kami, adalah hal biasa untuk mencuci kan pakaian anggota keluarga lainnya.

Suatu ketika, kami pergi ke Salatiga berdua. Oh ya, keperluan apa saya lupa detailnya. Pulangnya, kami beli susu anlene untuk budhe Giyeng lalu meluncur ke Tuntang. Kami menuju Bukit Gunung Rong. Disana kami menikmati pemandangan yang sangat indah. Dari sana dapat terlihat Sekolah saya dulu, SMA N1 Tuntang, Dusun Delik, Kebun Buah, Kebun Cengkeh, Peternakan Sapi Perah, Jalan Semarang-Solo, Gunung Ungaran, Bukit Telomoyo, Danau Rawapening, dan sedikit Kota Ambarawa. Kami turun dari Bukit yang indah itu pada saat menjelang magrib. Masha Allah. Jeleknya permukaan jalan, kemiringan yang curam, dan hari mulai petang membuat perjalanan pulang kami menjadi sangat sukar. Bayangkan saja, kanan dan kiri adalah jurang.

Alhamdulillah,
Kami pun tiba di bawah dengan selamat. Saya mampir ke Masjid terdekat dan sholat magrib.
Saat di atas, kami sempat mengabadikan momen dengan berfoto ria. hahahaha. narsis dikit lah mumpung masih muda. Saya upload dengan Instagram ke Facebook dan Twitter. Adik Saya men tag foto itu. Banyak komen dari teman-temannya. Saya rasa, dia senang dengan perjalanan kami waktu itu ke Bukit Gunung Rong.

next, saya ingin ke kampung rawa di tepian danau rawa pening. Tentunya bersama adik saya itu.

Annisa Ariyanti, I care you with everything i can do for you. Grow Up, and make us smile ^^

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.

Followers