Malam kelam terselimuti awan.
Bermandikan cahaya bulan.
Berkat cahaya mentari dibalik Bumi.
Saat seperti ini, saat kuingat dan rindu kepadanya.
Perasaan kala purnama membawa pesan.
Aku terdiam untuk membaca arti.
Mengapa kubegini.
Tiada alasan untuk memanggilnya lagi.
Sungguh berat lalui hari-hari.
Tanpanya, Tanpa Senyumnya, Tanpa Bau Parfumnya.
Kesendirian ini menempel erat kesekaratan.
Kegalauan mendalam.
Meski ku bukan bintang dilangit.
begitulah kata Casandra.
Suatu hari sadarilah.
Bahwa cinta dariku pernah tulus dan terbaik.
Walau hanya sekejap mata, walau kurang dari enam bulan.
Setidak-tidaknya kau tahu itu.
Ya sudahlah.
Biar begini saja menyendiri.
Sampai tiba pintu yang dipersiapkan.
Terimakasih telah mencintaiku.
Dengan caramu yang manis nan syahdu.
Sangat indah seterang rembulan.
Menyala dan Menyejukkan.
Aku sayang padamu.
Doakan agar sehat otakku.
Mengingat dua hal janjiku padamu.
Sampai nanti, Tua dan berpisah.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.