09 March 2012

Mereka yang Mengusik

Dear Sahabat Lepi,
Adakalanya pribadi ini keras dan sekeras batu karang di Lautan. Ia terhempas ombak badai lautan diam dalam kokoh tak bergeming. Lambat laun, ia mulai kembali kepada siklusnya yang telah lalu. SENSITIF. Aku membencinya, Kawan. Seolah aku ini lemah tak berdaya hanya karena berhadapan dengan sekelumit persoalan kecil ini.

Hai Kawanku,
Aku ingin menceritakan padamu sebuah kisah biasa. Cerita ini mengusik serta menyakitiku. Suatu ketika, datang pandangan negatif mereka terhadapku. Dilain pihak, respect mereka pun pudar entah kemana. Aku merasa diberondong, kawan. Aku naik pitam, kemudian memaki mereka sejadi-jadinya hanya di dalam ruang bhatin. Lalu datang sosok sepihak sepemikiran. Situasi semakin panas...

Ini pertanda buruk, aku sadari itu !!!

Marah sejatinya perlu, akantetapi marah yang didasari kebutaan adalah salah kaprah. aku tidak mau seperti orang tuli bermain musik. Salah. Salah. Salah.
Oh betapa parahnya hubungan ini. Terang-terangan aku mendengar keJelekkannya, apakah mungkin kejelekanku juga di tebar seenakknya seperti pakan ternak???
Awalnya memang aku membenci mereka atas ketidakadilan ini. Namun, apalah arti keegoisan semu bagi diriku yang memang sudah hina dina. Akhir-akhir ini aku sering ingat mati, kawan. Aku takut bila sekejap lagi aku mati dan di dalam rongga dadaku tersisa secuil kebencian.

Ampuni Aku Ya Rabb...

Biarlah mereka berkata semaunya. Biarkan. Aku mencoba Ikhlas. Apabila mereka benar-benar bicara kebohongan besar dihadapanku, aku akan membantahnya. Bila yang dikatakannya selama ini semua hal benar, semoga bernilai pahala. Aku sadar siapa diriku ini. Aku memang kotor karena semua cacat dan dosa.

Kuatkan Tekadku Ya Rahman...
Hamba ingin persaudaraan yang utuh dan tulus lebih dari ini. Hamba tak sempurna, mereka pun jua demikian adanya. Jauhkanlah kami dari perpecahan karena fitnah. Sesungguhnya, mereka tak pantas untuk hamba benci. Sesungguhnya hamba ingin lebih kuat daripada sekarang ini.

Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, 
Amin

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.

Followers