A. Pendahuluan
Bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai bahasa komunikasi pemersatu diseluruh wilayah, lapisan masyarakat, usia dengan tujuan dan konteks yang berbeda – beda. Bahasa Indonesia digunakan dengan konteks yang berbeda dengan tujuan untuk menciptakan keragaman bahasa dalam penggunaan bahasa Indonesia, meskipun disebut perbedaan tetapi perbedaan yang terjadi hanyalah pada hal – hal yang berkaitan dengan ucapan, lafal, intonasi, susunanan kalimat tatapi meskipun begitu bahasanya tetap bahasa Indonesia.
Dalam kondisi penggunaanya kata dalam bahasa Indonesia dibedakan jadi dua yaitu kata baku dan nonbaku. Kata baku ialah kata yang cara pengucapan atau penulisan sesuai dengan kaidah – kaidah standar atau kaidah yang telah dibukukan (DEPDIKNAS, 2005). Kata baku bisanya digunakan pada acara- acara formal seperti pidato, karya ilmiah. dan diskusi ilmiah. Kata nonbaku adalah kata yang penulisanya tidak sesuai dengan kaidah- kaidah tersebut (DEPDIKNAS, 2005). Kata tidak baku biasanya digunakan pada acara nonformal seperti percakapan antar teman, bersenda gurau, percakapan dipasar dalam bahasa nonbaku kaidah bahsa Indonesia kurang ditaati, bahasa daerah yang digunakan pada kehidupan sehari – hari disebut dengan dialek adalah salah satu contoh bahasa nonbaku. Hal inilah yang menimbulkan kenekaragaman bahasa Indonesia.
Bahasa yang digunakan untuk membahas berbagai ilmu seperti ilmu hukum, kedokteran,
Sosial, disebut sebagai bahasa keilmuan dan sebagai ragam disebut dengan ragam ilmiah. Sebenarnya ragam- ragam tersebut masih bisa dibedakan menjadi subragam berdasarkan bidang ilmunya, dan cara paling mudah untuk mengenali subragam tersebut adalah dari istilahnya karena tiap subragam mempunyai istilah yang khas masing – masing.
B. Pengertian dan Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Selanjutnya, bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah yaitu:
1. Mencerminkan sikap ilmiah
2. Transparan
3. Lugas
4. Menggunakan paparan
5. Membatasi pemakaian majas
6. Menggunakan subjek orang ketiga
7. Bahasanya ringkas dan padat
8. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baku
Bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan yang penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif. Sifat formal dan objektif ditandai oleh pilihan kosa kata, bentuk kata dan struktur kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada formal dan kalimat-kalimatnya direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Terakhir, sifat konsisten ditampakkkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain dan istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara konsisten.
C. Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah dalam Presentasi
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan tersebut berfungsi untuk penyebaran informasi ilmiah, baik informasi konseptual maupun prosedural. Dalam presentasi ilmiah hendaknya memperhatikan aspek ragam ilmiah seperti intonasi, artikulasi, ritme, dan motivasi pendengar. Ketika melakukan presentasi ilmiah, sebagian besar penyampaian materi dilakukan secara lisan. Oleh karena itu, hendaknya pelafalannya menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
D. Ragam Ilmiah dan Varian Bahasa Indonesia Lain
Dalam bahasa Indonesia terdapat varian-varian, yaitu menurut pemakai dan varian menurut pemakaian. Varian menurut pemakai disebut dialek (percakapan). Berdasar pemakai, bahasa dibedakan :
1.Dialek regional
2.Dialek sosial
3.Dialek temporal
4.Idiolek
Selanjutnya varian menurut pemakaian bahasa disebut ragam. Ragam dibagi atas dasar pokok pembicaraan, media pembicaraan, dan hubungan antar pembicara.
Ragam bahasa menurut pokok pembicaraan antara lain,
1. Ragam bahasa undang-undang
2. Ragam bahasa jurnalistik
3. Ragam bahasa ilmiah
4. Ragam bahasa sastra
Ragam bahasa menurut media pembicaraannya dibagi menjadi ragam bahasa lisan, dan ragam bahasa tulis. Termasuk dalam ragam bahasa lisan antara lain :
1. Ragam bahasa cakapan
2. Ragam bahasa pidato
3. Ragam bahasa kuliah
4. Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa tulis antara lain :
1. Ragam bahasa teknis
2. Ragam bahasa undang-undang
3. Ragam bahasa catatan
4. Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antar pembicara:
·Ragam bahasa resmi
Ragam ini biasanya digunakan oleh seseorang yang sedang dalam forum,baik itu seminar maupun rapat anggota,dengan menaati EYD.
·Ragam bahasa agak resmi
Ragam ini biasanya digunakan oleh seseorang yang sedang memaparkan sebuah laporan maupun hasil pemikirannya,serta sesuai dengan EYD.
·Ragam bahasa akrab
Ragam ini biasanya dilakukan oleh orang yang sedang berbicara dengan orang yang lebih tua, tetapi menggunakan kata-kata yang halus dan sesuai EYD.
·Ragam bahasa santai
Ragam ini biasanya dilakukan dalam perbincangan santai.
Disamping itu,ada varian bahasa baku, yaitu varian bahasa yang digunakan dalam:
1. Komunikasi resmi
2. Wacana teknis
3. Pembicaraan di depan umu,dan pembicaraan dengan orang yang dihormati
E. Etika dalam Tulisan Ilmiah
Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk hasil pemikiran dan serangkaian kegiatan yang berdasarkan metode ilmiah, dituangkan dalam uraian yang runtut, objektif, mudah dipahami dan berisikan argumentasi yang kuat serta dapat memberi jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Karya ilmiah dapat berupa makalah, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, rancangan atau karya nyata yang bernilai ilmiah. Adapun etika yang perlu diperhatikan oleh penulis dalam penyusunan karya ilmiah adalah harus akurat, jujur, menjunjung tinggi tanggung jawab, tidak boleh mengganti fakta dengan dugaan, tidak boleh menyembunyikan kebenaran, tidak boleh menggunakan ide orang lain tanpa keterangan yang jelas, tidak boleh melanggar hak cipta, tidak boleh berbohong dengan data statistik, dan tidak boleh memasukkan dugaan pribadi.
Karakteristik karya ilmiah yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Mengacu pada teori.
Karya ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan suatu landasan berpikir dalam pembahasan masalah. Teori tersubut berfungsi sebagai tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan, sebagai data sekunder / penunjang, karena data utamanya adalah fakta, digunakan untuk mengekspos, menerangkan dan menjelaskan ataupun mendeskripsikan suatu gejala, dan digunakan untuk memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan fakta.
3. Logis.
Setiap kerangka dalam karya ilmiah selalu dapat ditelusuri dan diselidiki serta diusut alasan alasannya, tentunya juga dapat diterima akal.
4. Objektif.
Semua keterangan dalam karya ilmiah harus faktual dan apa adanya serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis.
Penulisan maupun pembahasan dalam karya ilmiah disajikan secara teratur teratur, tertib , dan kronoliogis sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.
6. Sahih / Valid.
Bentuk dan isi karya ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.
7. Jelas.
Setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan keraguan dan pertanyaan dalam benak pembaca.s
8. Seksama.
Penyajian dan pembahasan dalam karya ilmiah secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian untuk menghindari kesalahan.
9. Tuntas.
Pembahasan dalam karya ilmiah harus sampai ke akar-akarnya.
10. Menggunakan bahasa baku.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan bahasa yang dijadikan tolak ukur / standar bahasa yang telah ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan.2008.Presentasi Ilmiah.UPT MKU Universitas Hasanuddin,Makassar.
Departmen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.2005.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. CV Pustaka Setia, Bandung.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.