16 September 2013

Making Seed Ball

Minggu Malam, 15 September 2013.
Hari yang indah saya rasa. Kemarin sempat kedatangan teman 2 orang Tamtama dari YONIF 413 Solo. Mereka adalah Bangun Riyanto dan Edi. Si Bangun ini teman masa kecil saya, kalau Edi dia orang Aceh dan baru kenal juga. Sekarang mereka masih Prajurit Dua. Dua tahun lagi katanya, mereka akan naik pangkat menjadi Pratu. Bung Edi ini orangnya jujur, banyak cerita tentang keprajuritan. Saya makin paham seluk beluk kerasnya jadi prajurit. Saya juga paham apa saja kebanggaan seorang tentara. Konon, semakin banyak mengikuti pendidikan dan banyak mendapat Wing, seorang tentara jadi semakin bangga.

Malam minggu yang indah, saya diajak Bangun ke YONIF 411 Salatiga untuk nonton konser Band Ungu. Sekitar jam 8 malam, kami bertiga menuju Kota. Saya diperkenalkan dengan leting Si Bangun di Barak Kompi. Mereka bertukar kisah, saling tanya kabar saudara-saudara leting seangkatan yang lainnya. Kami ngobrol di Ruang makan sambil makan cemilan dan minum es the botolan. Setelah itu pergi menonton Ungu di Lapangan YONIF. Konsernya berlangsung selama 1 jam saja. Band Ungu cukup bagus performanya. Suara Pasha saya kira juga bagus dan mampu membuat tubuh ini bergoyang-goyang.

Hari minggu saya coba-coba bermain proyek pertanian alami. Percobaan ini terinspirasi oleh Manasobu Fukuoka, seorang legenda pertanian alami asal Jepang. Saya mencoba membuat seed ball. Benih yang saya gunakan yaitu Buncis dan Kangkung. Saya membelinya ketika akan menjemput 2 tentara teman saya sehari sebelumnya. Pembuatan seed ball sangat mudah dilakukan. Kita perlu 1 bagian benih dan 7 bagian tanah yang sudah dibubukkan. Keduanya dicampur, diberi air dan dipilin layaknya kelereng atau bakso. Saya pun dibantu oleh ponakan-ponakan dalam hal ini. Mereka sampai membatu ketika penyebaran Benihnya di kebun milik Budhe.

Jadi percobaan yang saya rencanakan adalah sebagai berikut. Nama ujicobanya adalah Percobaan Seed Ball di Lahan Terasering.
1.      Seed Ball langsung saya tebarkan ke lahan tanpa perlakuan lahan sebelumnya. Ini adalah cara paling gampang ala petani malas.
2.      Sebelum seed ball saya sebar, lahan akan saya babat dahulu untuk menyediakan mulsa bagi benih.
3.      Saya akan menebar seed ball setelah melakukan pengolahan tanah. Hal ini agar penetrasi akar tanaman menjadi lebih mudah.
4.      Perlakuan pengolahan tanah. Lahan akan saya babat kemudian dilanjutkan dengan pengolahan tanah dengan cangkul atau garpu. Sebenarnya saya lebih menyukai garpu tapi belum punya garpu. Saya ingin aerasi tanah bagus dan juga tersedia mulsa untuk benih.

Proyek ini baru sampai percobaan pada point pertama. Insya Allah akan dilanjutkan jikalau ada waktu lagi.

Bagaimana prinsip dari seed ball ?
Benih yang terpilin dalam bulatan tanah, bertujuan agar benih tidak dimakan hama saat disebar ke lahan. Serangga ataupun burung tidak akan mau memakannya. Benih diselimuti tanah, kita tahu bahwa tanah adalah media tumbuh tanaman. Tanaman memerlukan air untuk proses perkecambahan. Jadi, dugaan saya seed ball akan tetap aman di lahan sampai musim hujan datang membawa suplai air untuk berkecambahnya benih.


Kita tinggal menunggu saja hingga hujan turun dan melihat sesudahnya. Oh ya, ketika beres-beres peralatan pembuatan seed ball, ada satu kesalahan fatal. Sisa benihnya hilang entah kemana. Kayaknya dicuri / dibuang orang lain. Mungkin juga saya lupa meletakkan dimana. Namanya juga lupa. Hehehe

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.

Followers