Biarpun nada-nada pembicaraan sudah diatur agar tak menyinggung perasaan. Air mata tetap mengucur jua di hadapan kami. Mungkin inilah yang di sebut keluarga. Ada susah, senang, dan harapan.
Sungguh tiada maksud membuat anda sedih. Tiada pula maksud membuat sedih orang tuaku sendiri. Terimakasih, tulus kuhaturkan kepada kalian pernah merawat serta mengayomi adik-adik kalian.
Jaman telah berubah sekarang. Babakan kehidupan ingin berotasi pada akhirnya. Cerita lama yang tidak mengenakan pada masa lalu tak mau di ulang.
Getir hidup di pedesaan, berpenghasilan kurang dari pas, banyak tanggungan. Kurang sumber daya kurang pula agama. Kerja keras dan keringat mengucur deras.
Memori yang membuat isak tangis. Semakin diingat jadi semakin kuat. Budhe, Budhe, Pakdhe. Cukupkan itu menimpa generasimu. Sejarah keluarga musti di mulai lagi pada lembar awal yang baru untuk masa depan cerah.
Berbahagialah melihat bahagia kami.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas komentarnya. Seumpama berbicara, saya merasa dihargai karena telah dengarkan. Semoga post ini bermanfaat bagi semua.